Tingkat Kecemasan dengan Hemodinamik pada Pasien Pre Anestesi dengan Tindakan Spinal Anestesi di RS Baptis Batu
DOI:
https://doi.org/10.30994/jgrph.v7i1.371Keywords:
hemodinamik, kecemasan, MAP, Nadi, Pre Anestesi, Respirasi, Saturasi, Tindakan Spinal AnestesiAbstract
Latar belakang: Tindakan pembedahan dan anestesi dapat menyebabkan kecemasan pada pasien. Pembedahan dengan tindakan spinal anestesi dapat mendatangkan ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Kecemasan sering dihubungkan dengan prosedur anestesi, sehingga ahli anestesi diharapkan dapat berkomunikasi dengan efektif antara dokter dan pasien pada saat pre anestesi. Pada saat cemas, salah satu respon yang terjadi adalah pelepasan epinefrine ke dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut nadi dan respirasi. Kecemasan yang berlebihan dapat mempengaruhi hasil paska operasi, meningkatkan dosis obat anestesi dan lamanya rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat kecemasan dengan hemodinamik pada pasien pre anestesi dengan tindakan spinal anestesi di Rumah Sakit Baptis Batu.
Metode: Desain dalam penelitian ini menggunakan studi penelitian korelasi
Hasil: hasil uji Kendall’s Tau antara tingkat kecemasan dengan MAP (mean arterial pressure) didapatkan angka ρ = 0.013 < 0.05 yang artinya ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan MAP (mean arterial pressure), hasil antara tingkat kecemasan dengan nadi didapatkan angka ρ = 0.009 < 0.05 yang artinya ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan nadi, hasil antara tingkat kecemasan dengan respirasi didapatkan angka ρ = 0.002 < 0.05 yang artinya ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan respirasi, hasil antara tingkat kecemasan dengan saturasi didapatkan angka ρ = 0.172 > 0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan respirasi.
Analisa: Ada hubungan antara tingkat kecemasan terhadap hemodinamik yaitu MAP (mean arterial pressure), nadi dan respirasi.
Discuss : Pada saat cemas, salah satu respon yang terjadi adalah pelepasan epineprin ke dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, nadi dan juga pengaruh psikologis misalkan stress, kecemasan yang mengakibatkan pernafasan meningkat.
Downloads
References
Arikunto Gunawan, Lany., 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius
S., 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Gunawan, 2007. Anestesiologi FKUI, Jakarta: EGC
Hinds C.J., David Watson., 2008. Intensive Care. Edisi 3. United States: Elseiver, pp 99
Jevon, P., & Ewens, B., 2009. Pemantauan Pasien Kritis seri ketrampilan klinis esensial untuk perawat edisi kedua, Jakarta: Erlangga
Jevon, P., & Ewens, B., 2012. Monitoring the critically III patient essential clinical skills for nurses. Third Edition. Blacwell publissing
Jeffrey S. Nevid, Spencer A, Arief. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga
Notoatmodjo S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Puruhito, 2007. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
Pramono, Ardi., 2015. Buku Kuliah Anestesi, Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Konsep, Proses dan Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC
S., 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sari, F.S., Batubara, I.M, 2017. Kecemasan Anak Saat Hospitalisasi. Jurnal.Kesehatan Kusuma Husada, pp. 144-149
Sugiyono, 2010. Statistik untuk Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: alfabeta
Sadock, Benyamin S & Sadock Virginia A., 2010. Kaplan & Sadock. Buku Ajar Psikiatri Klinis edisi ke-2, Jakarta: EGC
Stuart, G.W., & Sundeen., 2007. Keperawatan Jiwa.(Edisi 5).Jakarta: EGC